Setelah hampir 2
bulan berada di negeri Qatar, bekerja di sebuag Manpower Agency, peasaan saya
langsung betah tinggal bekerja di Qatar. Meski teringat istri dan anak-anak
tercinta di Indonesia. Namun apa boleh buat, saya jalani aja karena memang
perintah agam yang saya anut untuk bekerja, dan dilarang menjadi beban orang
lain, apalagi meminta-minta. Sebab tangan di atas itu lebih baik dari pada
tangan di bawah.
Mungkin pembaca
akan bertanya, gimana dengan bisnis onlinnya Mas? Koq ditinggal?
![]() |
Para Pencari Kerja di Indonesia |
Memang sih, saat
ini saya belum menjadi fultimer blogger seperti mastah-mastah yang sudah memiliki
jam terbang jauh. Tap gak apa-apa yang penting disyukuri dulu, sambil memperdalam ilmu sambil sharing-sahringlah. Jadi
untuk para newbe, saran saya jangan mau langsung kaya dari bisnis internet,
tapi jangan juga apatis. Pencapain masing-masing orang itu berbeda-beda. Ada
yang baru 3 bulan langsung dapat omset ratusan juga, bahkan milyaran (karena
berhasil menjual barang yang harganya tingggi). Jika saat ini anda sedang
bekerja, jangan tinggalkan dulu pekerjaan anda, tapi gunakan bisnis online
sebagai pekerjaan sampingan. Prinsip bisnis dan seller yang baik tetap harus
dipegeng teguh, agar anda sukses menjalankan bisnis onlie dan berhasil
mendapatkan uang dari internet, dan tentu sekali ada modal, ada barang atau
jasa yang harus anda jual , di samping anda harus pandai menulis penawaran agar
pengunjung took online anda terterik membeli. Namun jika sudah merasa mampu dan
settle serta hasil sudah kontinyu, boleh anda resign dari pekerjaan anda
sekarang.
Sory, ngelantur jauh. Tapi gak apa-apa untuk menambah pencerahan. Oh ya
kembali ke masalah lowongan kerja di Qatar. Di sini saya melihat banyak sekali
lowongan kerja dengan standar gaji yang cukup tinggi jika di bandingkan dengan Saudi.
Sebab Negara Qatar termasuk salah satu negeri yang terkaya pertama di antara Negara-negara
Arab. Penduduknya ramah, negaranya stabil dan aman. Tidak ada gejolak politik
atau social di sisni, meskipun para pendatang mungkin jumlahnya separoh dari
penduduk alsi Qatar.
Para pendatang tersebut tentunya adalah para tenaga kerja dari luar
negeri. Saya melihat tenaga kerja yang paling banyak diserap di sini berasa
dari India, Nepal, Srilangka, Pilipina dan Mesir serta Negara-negara Arab
tetangganya. Selama saya berada di Qatar jarang sekali saya melihat orang
Indonseia berkeliaran seperti orang-orang dari India, Nepal dan Pilipina. Kecuali
ketika saya pergi ke KBRI Qatar, di sana saya temui oran-orang Indonesia yang
bekerja sebagai TKW dan di Agency. Hal ini membuat saya bertanya-tanya,
mengapa? Oh rupanya kita kalah di bidang bahasa Inggris. Saya kaget dengan supir dari Banglades yang
baru melamar di kantor saya, maksud saya di tempat saya kerja: ternyata dia
jago bahasa Inggris lho. Jangan Tanya kemapuan orang-orang Pilipina dalam
bahasa Inggri, jago-jago. Maka mereka banyak dipake jadi waitrees dan waiter,
kerja di hotel-hotel dll. TKW Pilipina sendiri jago bahasa Inggris. Saya melihat
kalau dari segi skill kita gk kalah dengan negera-negera lain, namun dari segi
kemampuan bahasa Inggris kita mengecewakan. Padahal saat ini sudah era global.
Nah kalau mau bekerja di luar negeri cari uang, asah dulu kemampuan
bahasa Inggis. Tolong sampaikan ke kepala-kepala sekolah Indonesia dan
Mendiknas supaya bahasa Inggris ditingkatkan, terutama komunikasi lisan dan
tulisan.
Salam dari negeri Qatar
http://goo.gl/GiwaL
ReplyDeletebiasanya sehari dapat 5 dollar